Langsung ke konten utama

10 Pemain Legendaris Yang Dibuatkan Patung Di Stadion

Banyak pemain bola yang menjadi legenda dunia, namun hanya beberapa yang menjadi legenda untuk suatu klub. Apalagi di era sepak bola modern seperti ini sangatlah sulit menemukan pemain dengan loyalitas tinggi terhadap sebuah klub.

Bagi klub-klub beruntung yang memiliki sosok pemain setia, mereka membalasnya dengan berbagai macam cara. Salah satunya adalah mendirikan patung pemain tersebut di stadion, sebagai bentuk penghormatan.


1. Bobby Moore  (Wembley Stadium)


Bobby Moore adalah legenda Inggris dan West Ham United. Bobby Moore tercatat sebagai kapten dari Inggris saat mereka memenangi Piala Dunia 1996.

Patung Moore dibuat menghadap ke Utara, sehingga seolah-olah patung sang legenda tersebut sedang memandang para fans yang sedang menuju ke stadion. Patung tersebut dibuat dari bahan perunggu setinggi 20 kaki dan memiliki berat sekitar dua ton.

 2. Carlos Valderrama (Eduardo Santos Stadium)


Mungkin anda merasa asing mendengar nama klub Union Magdalena, tapi tidak dengan Carlos "El Pibe" Valderrama. Union Magdalena adalah klub dimana Valderama mengawali karirnya.

Patung Valderama dibuat dengan tinggi hingga 22 kaki dan menghadap ke Utara stadion. Patung Valderama tergolong sangat unik, rambut dari patung tersebut terlihat seperti gumpalan mie keriting yang disatukan.

3. Eusebio (Estadio da Luz)


Eusebio sebenarnya memiliki dua patung. Satu diantaranya ditempatkan di luar Gillette Stadion di Foxborough, Mass. Patung tersebut disebut sebagai replika dari patung yang terdapat di depan Estadio da Luz, markas dari klub Portugal, Benfica.

Patung dari pemain yang mendapat julukan "Black Panther" ini terlihat cukup realistis dengan gaya seolah-olah dia akan menendang bola.

4. Billy Wright (Molineux Stadium)


Billy Wright adalah salah satu sosok yang pantas disebut sebagai One Man Club. Hal tersebut didasarkan atas kesetiannya kepada klub Inggris Wolverhampton Wanderers.

Wright memang dikenal sebagai sosok pemimpin sejati. Bersama rekan-rekan setimnya di The Wolves, Wright berhasil memenangkan tiga trofi Liga Inggris (dulu masih bernama First Division), dan satu Piala FA.

5. Sir Stanley Mathews (Britannia Stadium)


Sir Stanley Matthews mempunyai satu set patung yang terdiri dari tiga buah patung. Semua patung tersebut memiliki tinggi 9 kaki dan terbuat dari tanah liat.

Sering dijuluki sebagai pemain Inggris yang pernah ada. Dia juga merupakan satu-satunya pemain yang diberi gelar "knight" oleh Kerajaan Inggris ketika masih aktif bermain.

Sebelum era Messi, Sir Stanley lah yang menyandang julukan "The Magician", selain itu dia juga dijuluki sebagai "The Wizard of the Dribble" yang mana julukan tersebut memang mencerminkan kehebatan permainannya.

6. Bobby Moore, Geoff Hurst, Martin Peters dan Ray Wilson (Upton Park)


Monumen ini menunjukkan momen kejayaan Inggris dalam dunia sepakbola. Terlihat Kuartet Bobby Moore, Geoff Hurst, Martin Peters dan Ray Wilson tengah merayakan kejayaan Inggris di Piala Dunia 1966.

Alasan dibuatnya monumen ini di dekat Upton Park adalah karena Moore, Hurst, dan Peters saat ini memang sedang bermain untuk West Ham United.

Patung tersebut memiliki tinggi 16 kaki dengan berat 4 ton.

7. Tony Adams (Emirates Stadium)


Adams menghabiskan seluruh karir sepakbolanya hanya bersama satu tim, Arsenal. 22 tahun dia habiskan untuk membela tim berjuluk The Gunners tersebut.

Adams dianggap sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Arsenal. Bersama Arsenal, Adams telah memenangi berbagai kejuaraan, yaitu 4 trofi Liga Inggris, 3 trofi FA Cups, 2 trofi Piala Liga, 1 trofi UEFA CUp Winners' Cup, dan 3 trofi Community Shield.

8. Sir Tom Finney (National Football Museum)


Patung dari Tom Finney terlihat sanggat indah. Pose dari patung tersebut dibuat berdasarkan sebuah foto bersejarah saat Sir Tom Finney berhasil menaklukkan 2 pemain belakang Chelsea.

Finney adalah salah satu pemain terhebat yang pernah dimiliki Inggris. Dia menghabiskan seluruh karir sepakbolanya bersama dengan Preston North End.

Bersama Preston, Finney mungkin tak banyak meraih trofi. Meskipun begitu, kegemilangan Finney membuatnya dianugerahi Footballer of the Year dua kali sepanjang karirnya, yakni pada musim 1953-54 dan 1956-57.


9. Gabriel Omar Batistuta (Stadio Artemio Franchi)


Batistuta mengawali karir profesionalnya bersama dengan Newell's Old Boys. Batigol, julukan dari Batistuta, mulai menemukan jati dirinya sebagai salah satu striker paling mematikan di dunia ketika dia membela Fiorentina.

Kesetiaan Batistuta diuji saat Fiorentina terdegradasi ke Serie B. Tawaran dari klub-klub besar macam Real Madrid dan Manchester United pun  turut menggodanya. Batistuta yang terlanjur mencintai klub kota yang bermarkas di Stadio Artemio Franchi tersebut membuktikan keloyalannya dengan membawa La Viola kembali ke Serie A.

Sembilan tahun berseragam Fiorentina, Batistuta berhasil mencetak 209 gol dari 325 penampilannya. Patung Batistuta terbuat dari  perunggu setinggi 10 kaki. Di bagian bawah patung tertulis kata yang jika diartikan berbunyi "Dia adalah seorang prajurit yang tak akan menyerah, kuat dalam pertarungan, tetapi memiliki hati yang bijaksana".

10. Thierry Henry (Emirates Stadium)


Di Arsenal Henry menjadi terkenal sebagai pemain kelas dunia. Walaupun Arsenal awalnya mengalami kesulitan di Liga Inggris, Henry tetap bisa muncul sebagai pencetak gol terbanyak hampir setiap musim. Dibawah mentor dan pelatihnya, Arsène Wenger, Henry menjadi penyerang yang sangat terkenal dan pencetak gol terbanyak di Arsenal, dengan 226 gol.

Bersama The Gunners, Henry dua kali memenangkan Liga Inggris dan tiga Piala FA, dua kali dinominasikan sebagai Pemain Terbaik Dunia FIFA, dua kali menjadi PFA Players' Player of the Year dan tiga kali menjadi Football Writers' Association Footballer of the Year. Henry menghabiskan dua musim terakhirnya dengan Arsenal sebagai kapten, dan berhasil memimpin klubnya ke final UEFA Champions League.

Atas sumbangsih yang sudah diberikannya, Thierry Henry mendapat penghargaan dari Arsenal berupa sebuah patung perunggu yang dibuat mirip dengan gayanya kala merayakan gol ke gawang Tottenham Hotspur pada November 2002.

Komentar